AKSARA SWARA
Aksara Swara memiliki fungsi untuk menuliskan aksara vokal yang menjadi suku kata, terutama yang berasal dari bahasa asing, untuk mempertegas pelafalannya.
Tidak seperti aksara carakan, aksara Swara tidak dilengkapi dengan bentuk pasangan. Bentuk Aksara Swara dapat dilihat pada tabel disebelah kiri.
Penulisan Aksara Swara, memiliki aturan-aturan sebagai berikut:
- Aksara swara tidak dapat dijadikan sebagai aksara pasangan.
- Bila aksara swara menemui sigegan (konsonan pada akhir suku kata sebelumnya), maka sigegan itu harus dimatikan dengan pangkon.
- Aksara swara dapat diberikan sandangan wignyan, layar, cecak, suku, wulu dan lainnya.
Untuk memperjelas aturan penulisan tersebut, contoh berikut bisa digunakan sebagai acuan dalam penggunaan Aksara Swara.
AKSARA REKAN
Perlu diakui bahwa bentuk-bentuk huruf yang ada di dalam Hanacaraka tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam penulisan kata-kata dari manca negara. Untuk itu dibuatlah aksara Rekan yang dalam perkembangannya lebih banyak dipengaruhi oleh bahasa arab, dan berfungsi untuk menuliskan aksara konsonan pada kata-kata asing yang masih dipertahankan seperti aslinya.
Aksara Rekan dalam Hanacaraka ada 5 buah, yang kesemuanya memiliki bentuk pasangan. Adapun bentuk aksara dan pasangan rekan itu digambarkan di sebelah kanan:
Dalam penulisannya, Aksara Rekan beserta pasangannya memiliki aturan sebagai berikut :
* Aksara rekan dapat menjadi pasangan
* Aksara rekan dapat diberikan pasangan
* Aksara rekan juga dapat diberikan sandangan sebagaimana aksara-aksara yang ada dalam Hanacaraka.
Contoh Penggunaan Aksara Rekan: