Sunday, May 11, 2008

Aksara Carakan (Nglegena)

Sebagaimana telah disebutkan di dalam pengantar, bahwa aksara carakan (nglegena) merupakan abjad dasar dalam aksara jawa, yang keseluruhannya terdiri dari 20 huruf, yaitu: ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, da, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga.

Dari 20 aksara tersebut, terdapat huruf-huruf yang serupa tetapi tidak sama, yaitu: 
  • ta dengan tha: ta dipakai seperti pada kata "telat", "temu" dll, sedangkan tha dipakai seperti pada kata "thiwul", "kanthi", "kathah", dll. 
  • da dengan dha: da dipakai seperti pada kata :dumadi", "sadewa" dll, sedangkan dha dipakai seperti pada kata "gendhewa", "dhawuh", dll.
Silahkan dipelajari bentuk-bentuk nya, dan apabila Bapak/Ibu ingin mempelajari lebih mendalam, maka diperlukan latihan menulis secara intensif sampai benar- benar hafal bentuk, cara penulis- an dan cara penggunaannya.

Perlu dipahami bahwa setiap aksara carakan selalu mewakili dua huruf, yaitu satu huruf mati (konsonan) dan  satu huruf hidup (vokal "a"), seperti pada aksara: ha setara dengan huruf latin h dan a; aksara na mewakili n dan a; aksara ca mewakili c dan a, dst.

Untuk  memperjelas pemahaman tentang aksara carakan ini, pada tabel sebelah dapat diperhatikan contoh penulisan kata-kata sederhana yang murni menggunakan aksara carakan.

Pada contoh kata baka, dalam penulisan huruf latin diperlu- kan 4 buah huruf, yaitu b-a-k-a. Sedangkan dalam tulisan aksara jawa hanya terdiri dari 2 aksara yaitu ba-ka. Begitu pula pada kata-kata lainnya memiliki penjelasan yang sama.

Diperlukan sedikit penjelasan tambahan adalah pada kata "tanya", yang dalam tulisan latin dibutuhkan 5 huruf, yaitu t-a-n-y-a karena pada abjad latin tidak memiliki huruf ny, sedangkan dalam penulisan jawa cukup dengan dua aksara yaitu ta dan nya.

SELAMAT BELAJAR